Tuesday, August 06, 2013

Friend Beside Us

Bicara tentang bersyukur, setiap hal dalam kehidupan kita memang harus disyukuri bahkan hal paling sepele sekalipun semacam kentut. Iya kan? Coba bayangkan kalau kita nggak bisa kentut, kotoran dalam perut kita cuma dikonversi jadi zat padat, betapa berat kerjanya ‘kacang kembar’ dalam tubuh kita. Nah, dengan hal se-sepele kentut kita masih diberi peluang untuk menangkap nilai kebersyukuran di dalamnya. Tapi, masalah zat berbentuk gas bernama kentut ini tidak akan dibahas dan dikaji lebih mendalam disini. Ada hal lain yang tidak sesepele kentut sih tapi jarang sekali disadari oleh kebanyakan orang termasuk aku sebagai suatu nikmat. Mau tahu?




Yapp, it’s when there is a friend beside us. Jadi orang kesepian itu nggak enak. Walaupun, dalam kesepian itu kadang kita bisa merenung dan menemukan pencerahan tapi siapa orangya yang nggak butuh bantuan orang lain? Seorang Voldemort aja masih butuh pengikut setianya bahkan musuhnya sendiri (Harry Potter) biar dia bisa hidup utuh lagi. Hadirnya seorang teman dalam hidup kita menunjukkan kita masih punya ‘value’ di mata orang lain. Mereka memberi kebermanfaatan pada kita, begitu juga sebaliknya, bagaimanapun bentuk kebermanfaatan itu.


Beberapa hari yang lalu saat tiba di kota kelahiran setelah sekian lama menimba ilmu di tanah rantau ada notification yang masuk di grup alumni sekolah dan kelas memberitahukan bahwa ada acara reuni. Reuni sering dijadikan ajang silaturahim dengan teman-teman lama yang mungkin bertahun-tahun tidak berjumpa. Apalagi saat lebaran seperti sekarang. Yah, momen lebaran dimana para perantau pulang kampung atau istilah kerennya ‘mudik’ dimanfaatkan untuk melepas rindu dengan orang-orang tercinta di rumah, sanak saudara, teman-teman masa kecil dan teman seperjuangan SMP maupun SMA dulu. Sebentuk pernyataan “ternyata masih ada yang merindukanku,” mungkin muncul saat kita mendapat undangan reuni. Itu karena kita punya teman. 

Teman, yang mungkin tidak kita kenal lebih lama dari orang tua kita pun memiliki andil untuk ikut masuk dalam ruang rindu kita. Orang-orang yang dulu turut mengisi masa-masa hidup kita yang sekarang kita sebut masa lalu. Mereka yang mungkin nggak punya intensitas kedekatan yang tinggi dengan kita, mereka yang mengejek kekurangan kita, mereka yang bahkan cuma kita tahu namanya tapi nggak pernah lebih jauh kita tahu karakternya, mereka adalah teman. Sekali lagi, orang-orang yang turut mengisi ruang kehidupan kita, saat dulu, sekarang, ataupun nanti di masa depan. Coba kita mengandaikan apa yang terjadi saat tidak ada orang-orang ini hadir dalam hidup kita, seperti saat mengandaikan ketiadaan kentut dalam siklus ekskresi manusia. Sendiri, serba mandiri, dan akhirnya kesepian. Tidak ada yang mengakui ke-eksisan kita di muka bumi.


Teman berbeda dengan sahabat, setidaknya menurutku begitu. Sahabat adalah sosok teman yang sudah mencapai keprofesionalnya dalam menjalankan tugas sebagai teman. Lebih intim, akrab daripada teman. Semua orang yang hadir dalam hidup kita berpotensi menjadi teman, bahkan orang yang di mata kita mereka berlabel ‘musuh’. Kebencian itu beda tipis kan sama cinta dan kasih sayang, kadang ada orang tertentu yang mengungkapkan kasih sayangnya dengan rasa benci, sulit dimengerti dan dipahami. Kita juga sebenarnya belajar menjadi lebih kuat dan lebih baik dari musuh kita. Sedangakan, dari sekian teman kita, tidak semuanya berpotensi menjadi sahabat. Predikat sahabat ini melekat pada orang-orang yang menyumbangkan waktu hidupnya untuk ikut merasakan suka dan duka bersama kita. Merekalah sahabat.

Hal kecil seperti teman ini ternyata memberi banyak hikmah dalam hidup kita. Menunjukkan kita untuk lagi dan lagi bersyukur. Bersyukur bahwa kita diakui ada dan bernilai karena adanya mereka juga. Untuk itu, bertepatan dengan Hari Idul Fitri, selain meminta maaf atas khilaf yang mungkin pernah kita lakukan ada baiknya kita juga mengucapkan terimakasih pada mereka yang telah hadir mengisi, mewarnai dan meramaikkan rangkaian kisah hidup kita.
For you who live around my life, thanks to be my friend. :) :)

Tulisan ini disertakan dalam TGFTD – Ryan GiveAway

1 komentar:

  1. Makasih ya partisipasinya.
    Teman itu memang tidak ada duanya. Musuh juga selalu membuat kita kuat kan... seperti Harry Potter.

    ReplyDelete

 

Block Note Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template