What is Friendship? It’s bullshit !
Sahabat?
That is the familiar word in Anis’ life, but such the rarely thing she meet.
Yeah, so ironic !
Sampai
saat ini tanda tanya besar dalam kepalaku tentang makna sahabat belum terjawab
secara memuaskan, mungkin karena itulah sampai saat ini pula aku belum
menemukan ‘the truly one’ yang bisa aku sebut sahabat.
Apakah
sahabat itu sosok anak kecil berseragam merah putih yang selalu menjejeri
langkah pulang kita dan sekarang menjelma orang dewasa yang masih setia
menjalin komunikasi bahkan walaupun jarak berkilometer memisahkan?
Apakah
sahabat itu sosok orang yang selalu ada dimanapun kita berada, menempel seperti
sebab dan akibat? Kalau kata orang seperti amplop dan perangko? Atau kadang
mereka menyebut pula ‘soulmate’?
Apakah
sahabat boleh diaku sebagai suatu kepemilikan, dengan menihilkan kedekatannya
dengan orang lain? Orang lain yang juga mungkin menjadikannya sahabat. Bolehkah
keegoisan untuk merasa memiliki dia sebagai ‘THE ONLY ONE FOR ME’?
Jangan
bertanya padaku karena aku pun sedang mencari jawabannya. -__-
Kenapa
urusan sahabat ini begitu ingin kupersoalkan? Kenapa aku bersedia
mengalokasikan ‘space’ dalam otakku yang sempit ini untuk satu kata bertajuk
SAHABAT? Dan, kenapa pula terlalu banyak pertanyaannya yang harus diajukkan?
Kenapa terlalu banyak kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Argghh
Okee,
stop it now ! Mari mulai menyimak ceracauan Anis yang benar-benar sedang kacau.