Tuesday, October 15, 2013

Never Ending Story : LIBRARIOUS

"Apa yang akan aku tulis?" Itu sekelebat pikiran yang pertama kali muncul waktu tahu tema yang harus ditulis tentang perpustakaan. Tapi, sejenak kemudian mobil ingatan dalam otakku mulai melaju menyusuri jalanan syaraf dan menemukan satu rumah memori yang nampaknya 'klik' dengan satu kata tadi, perpustakaan.
-Loadingggggg-

Ya ya ya, aku punya, aku punya. :)
Duhh, sekarang malah bingung mau mulai dari yang mana dulu? :D *sokbanyakstok
Ehemmm... cek cek cek. Bismillah...

Kata 'perpustakaan' cukup mempunyai ruang memori yang besar dalam otakku, entah berapa giga aku belum pernah menghitungnya. Aku hanya memprediksi dari terlalu lamanya aku memilih 'file' mana saja yang akan aku ceritakan.
Ya udah si, kok jadi kebanyakan prolog. :D
Sejak menobatkan diri menjadi seorang kutu buku, perpustakaan sudah tidak menjadi hal yang asing di kelima inderaku. Sejak saat itu pula aku memutuskan untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat favorit kedua setelah kamarku. Andai tugas manusia di bumi hanya bersenang-bersenang maka membaca di perpustakaan seharian sambil ngemil keripik dan dimanjakan angin sepoi yang berhembus dari arah jendela yang terbuka akan menjadi pilihanku. Sampai kini umurku hampir menginjak kepala dua aku masih selalu ngidam untuk menghabiskan banyak waktu di perpustakaan, membaca banyak buku sepuasnya, membiarkan pikiranku asyik berimaji dengan rentetan tulisan yang aku baca.
Ingatan tentang perpustakaan di kepalaku punya rasa nano-nano, ada yang manis, asem, asin, garing, sampai yang pahit juga ada. Biar plong, diceritain yang pahit dulu ya.


Perpustakaan SMK
Dulu, saat SMK, pergi ke perpustakaan paling sering dilakukan saat jam-jam kosong, tapi bukan hunting buku. Yang ada mbajak komputer buat internetan, paling banter ya buka Facebook. :D Itu juga kalau pengunjung yang datang tidak terlalu banyak. Pekerjaan pinjam-meminjam buku hanya aku lakukan saat awal semester karena harus meminjam satu paket buku materi pelajaran untuk semester itu sekaligus dan terkadang saat akhir pekan tidak banyak PR aku dengan memaksakan diri mencari hiburan akhirnya meminjam beberapa buah novel. Beberapa kali sempat mengincar satu atau dua buah novel yang menurutku menarik judulnya tapi saat tiba waktunya aku mempunyai kesempatan untuk meminjam novel itu sudah raib dipinjam orang lain. Hikss :( Jadilah aku trauma meminjam buku meskipun sering pergi ke perpustakaan. Selain itu, nampaknya siswa yang punya hobi dan kesukaan pada buku sepertiku bertebaran di penjuru sekolahku. Duhh, rajinnya mereka.

'Buku Nyasar'
Ada satu peristiwa lagi. Aku masih ingat, waktu itu saat jam istirahat aku berniat mengembalikan buku yang kupinjam minggu sebelumnya, kuserahkan kartu perpustakaan pada sang pustakawan yang biasa dipanggil Mas Aril. Barcode identitas yang terbaca scanner menghadirkan info di layar komputer buku apa saja yang aku pinjam dan tanggal peminjaman. "Buku yang satu mana?"
Glekk. Aku kaget dan bingung, "Buku apa?" Kudekatkan penglihatan pada layar komputer, disitu tertera sebuah judul buku yang sungguh aku merasa belum pernah membacanya, apalagi membawa tubuh fisiknya ke rumah. Karena merasa tidak pernah meminjamnya aku berargumen untuk membela diri. Tapi, rupa-rupanya Mas Aril tak peduli karena bagaimanapun buku itu sudah tertera di daftar pinjam kartuku. Duhh, benar-benar ingin menangis rasanya waktu itu. Perdebatan masalah 'buku nyasar' terhenti karena bel masuk meraung-raung mengingatkanku untuk segera masuk kelas. Hari berikutnya aku mendapat kabar dari temanku bahwa Mas Aril menyuruhku mengganti atas kehilangan 'buku nyasar' kemarin. Karena buku itu tercatat di daftar pinjam kartuku, tapi nyatanya tidak aku pinjam maka buku itu dinyatakan statusnya menjadi hilang. Tersangka utama masih mengarah padaku. Yasalamm, rumit sekali kasusnya.
Karena aku tipe orang yang lebih suka berdamai, maka dengan kerelaan hati keesokan harinya kutitipkan sejumlah uang pada temanku untuk diserahkan pada Mas Aril sebagai ganti 'buku nyasar' yang hilang itu. Tapi, sampai sekarang ingatanku tentang ending kasus ini masih menggantung. Antara apakah Mas Aril jadi menerima pembayaran ganti 'buku nyasar' itu atau tidak dan menerima tapi hanya setengah harga buku. Akhir cerita ini masih misterius, tapi yang jelas tidak bisa kulupakan begitu saja karena sejak itu aku makin malas meminjam-minjam buku, apalagi di perpustakaan SMK.

Perpustakaan Daerah

Walaupun kasus pinjam-meminjam itu sempat membuatku trauma, tapi aku merasa bersyukur, karena rasa hausku membaca buku masih bisa dipenuhi tanpa harus meminjam di perpustakaan sekolah. Dari sinilah kisah yang rasanya agak asem agak manis bermula. Setiap hari Sabtu, saat jam pulang sekolah tiba, aku memutar arah menaiki mini bus menuju perpustakaan daerah. Memilih buku-buku yang akan aku pinjam selama seminggu sambil menikmati dinginnya temperatur udara dari AC yang dinyalakan. Hening. Aku sering menyayangkan saat itu kenapa waktu cepat beranjak sore.
Kebiasaanku pergi ke perpustakaan daerah berlanjut sampai aku lulus sekolah dan menjalani masa vacum karena tidak diterima SNMPTN. Masih dengan jadwal yang sama, dua minggu sekali setiap hari Sabtu aku setia mengunjungi perpustakaan daerah. Sampai pada suatu ketika, jrengg jrenggg..... :D

Hari itu seperti biasa, setelah selesai memilih buku aku berjalan menuju meja sirkulasi untuk mengembalikan buku yang minggu lalu kupinjam dan meminjam beberapa buku lagi. Kali ini yang melayaniku seorang Mas Mas (Mas Mas lagi! >_<). Sambil mengetikan entry nomor buku yang aku pinjam Mas Mas itu menanyakkan asal daerahku. Dag dig dug dag dig dug ... Mas Masnya kepo banget sih, bikin aku ge-er.
Dan ternyataaa.... setelah kujawab, mengalirlah panjang lebar kisah kasih *lho...bukan bukan* penjelasan tentang penawaran bantuan dari pihak perpustakaan untuk mengembangkan perpustakaan di desaku, tidak jadi masalah jika aku baru merintis perpustakaan kecil-kecilan dengan jumlah buku yang masih sedikit, bantuan tetap akan diberikan. Haiyaaa...kesempatan bagus.

Dengan teknik komunikasi yang ala kadarnya aku berusaha mengabaikan tawaran itu. Walaupun terdengar sangat briliant di otakku, tapi aku bahkan belum merintis satu rak bukupun di rumah. Jadilah kesempatan itu hangus. Tapi, sejak saat itu pula aku mulai mencantumkan 'Membuat Perpustakaan Mini di Desa' sebagai salah satu mimpi yang ingin aku wujudkan. Lebih baik terlambat daripada tak pernah terbesit sekalipun kan? :) Mulai menabung untuk membeli buku dan rajin ikut give away adalah langkah kecil yang bisa aku lakukan untuk saat ini. Semoga Library Giveaway ini menang, aamiinn... :)

Bukan cerita yang terlalu menarik nampaknya tentang perpustakaan, tapi setidaknya memberikanku banyak pelajaran. Satu lagi tentang perpustakaan yang pernah membentuk ingatan di otakku adalah bahwa aku dengan dilatar belakangi hobiku membaca buku dan senang ndekem di perpustakaan memutuskan untuk memilih jurusan Ilmu Perpustakaan sebagai pilihan kedua saat SNMPTN 2012, dimana sampai pada titik sekarang aku berada ini aku merasa menyesal tidak menjadikan pilihan itu sebagai pilihan pertama. Tidaakkk... jadi curhat >_<

Nampaknya aku sudah mulai kehabisan kata-kata. Hummpph...
Pada intinya, perpustakaan bukan sesuatu yang bisa menyebabkan alergi. Bukan hanya tempat dimana kita bisa menemukan jalan menuju dunia baru yang baru kita dengar namanya atau bahkan sama sekali belum 'masuk' di telinga kita, tapi juga tempat dimana jendela kedamaian terbuka lebar mengalirkan angin-angin segar penyejuk gundah gulana hati. Tempatnya 'ndekem' buat orang-orang galau. Apalagi kalau ada AC-nya. Wussss....
Your amazing story maybe will start there. ^_^


Tulisan ini diikutsertakan dalam Library Giveaway.


2 komentar:

  1. Suka ama kalimat:
    "perpustakaan bukan sesuatu yang bisa menyebabkan alergi. Bukan hanya tempat dimana kita bisa menemukan jalan menuju dunia baru yang baru kita dengar namanya atau bahkan sama sekali belum 'masuk' di telinga kita, tapi juga tempat dimana jendela kedamaian terbuka lebar mengalirkan angin-angin segar penyejuk gundah gulana hati. Tempatnya 'ndekem' buat orang-orang galau."

    Makasih ya udah ikutan Library Giveaway! ;)

    ReplyDelete
  2. iya mba Luckty, :)
    semogaa aku beruntunggg.... ^_^

    ReplyDelete

 

Block Note Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template