Semester 3.
“Rasanya baru kemarin jadi mahasiswa
baru, sibuk acara ini-itu.” Mungkin itu yang akan terlontar dari mulutku saat
menyadari bahwa waktu telah mengantarku pada titik yang mulai menanjak ini.
Tapi, bahkan tanpa diingatkan pun
otak beserta isi pikirannya di dalam kepalaku ini sudah mengirimkan
sinyal-sinyal kesadaran lebih cepat. Karena aku tak menikmatinya, belum
menikmatinya lebih tepat. Semua yang sudah aku lalui menuju titik dimana aku
berada sekarang ini terasa terlalu lama berlalu, berganti waktu.
Aku tak paham, kenapa dulu begitu menggebu
ingin memilih kuliah di tanah ini, di kota Atlas ini, masih tak habis pikir
sampai sekarang bahkan mungkin aku mulai amnesia, aku tak ingat kenapa dulu aku
sangat, sangat, dan sangat ingin melanjutkan pendidikan di tanah yang kini aku
benci. Segala bayang-bayang keindahan, bisa kuliah meneruskan pendidikan, dan
mungkin keberadaan teman telah membuatku abai akan kehadiran universitas lain
di tanah Jawa ini.
Tapi, setelah melalui setidaknya 1
tahun di tanah ini, aku mulai menyadari sesuatu. Sesuatu yang harusnya aku
lakukan berkaitan dengan apa yang sudah aku putuskan dulu. Berkaitan dengan
keberadaanku sekarang disini dan segala penyesalan yang menyertainya. Tak mungkin
aku menyesalinya, menyalahkan diri sendiri dan mengeluhkan segala macam hal
remeh temeh lainnya. Saatnya menyusun strategi, memanajemen waktu agar tujuan
yang dicapai efekti f dan efisien (ekonomi banget ^^).
Aku masih ingat, tokoh Alif dalam
Negeri 5 Menara yang betapapun tidak sukanya dia sekolah di pesantren tapi dia
bisa sampai di akhir dengan pencapaian yang menakjubkan, dari sesuatu yang
dibencinya itulah justru dia belajar. So, aku akan belajar seperti itu.
Jadilah aku berdoa kepada Allah Azza
Wa Jalla untuk senantiasa memberikanku kemudahan dalam memahami materi kuliah,
selain agar aku dapat menguasai apa yang diajarkan aku juga ingin mendapatkan
nilai A (paling jelek B-lah). Hadiah menarik untuk mahasiswa yang dapat
memperoleh nilai cumlaude di kampusku
adalah dapat mengambil bonus SKS di semester berikutnya, yang biasanya beban
SKS satu semester adalah 22, maka yang bersangkutan boleh mengambil 2 SKS bonus
menjadi 24 SKS. Tentu saja ini menggiurkan bagiku, entah bagi orang lain.
Bagiku yang sangat berambisi untuk segera lulus dan pergi dari tanah ini
kesempatan ini sangat membantu, setidaknya pelampiasanku menjadi positif.
Motivasiku untuk belajar menjadi lebih menggebu daripada sebelumnya. Aku tak
ingin mengecewakan banyak orang lagi, terutama orang tuaku. Harus ada yang
berubah, kondisi atau aku. Maka aku memilih untuk memilih mengubah diriku
sendiri. Give what I can do.
Setelah semester 2 kemarin cumlaude di nilai yang passs sekali (alhamdulillah),
semester 3 ini aku berdoa semoga Allah membantuku lagi untuk bisa cumlaude. Dan tak itu saja, seperti yang
sering digemborkan oleh kakak-kakak tingkat, kuliah bukan hanya sekedar kuliah.
Berlatih segala hal yang kita butuhkan
nanti saat hidup di masyarakat. Anything about how we life in the future in the
social community with its complexity. J
Karena itu, lagi dan lagi aku akan belajar, terus dan selalu.
Menyambut semester 4 dengan mata
kuliah super di dalamnya : Ekonometrika 3 SKS, Perekonomian Indonesia 3 SKS,
Perencanaan Pembelajaran 2 SKS, Kewirausahaan 2 SKS, Ekonomi Koperasi dan UMKM
2 SKS, Akuntansi Keuangan 3 SKS, Pasar
Uang dan Pasar Modal 2 SKS, dan Ekonomi Moneter 3 SKS. Menunggu konsultasi
untuk mengambil satu mata kuliah penggenap 22 SKS insyaAlloh dan mewujudkan cumlaude untuk mengambil satu mata
kuliah lagi. Hopely.
Ya Rabb, Engkau-lah Yang Maha
Mendengar. Engkau Yang Tidak Mengantuk dan Tidak Tidur.
Untuk semua doa dan harapan yang aku layangkan melewati luasnya langit-Mu aku serukan Aamiin.
“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Arai-Sang Pemimpi J
“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Arai-Sang Pemimpi J
Welcoming October Wishful
0 komentar:
Post a Comment